******************************************

Recent Post

Kamis, 14 Februari 2008

Indonesia KU

Apa kabar indonesiaku? Kejadian buruk yang bertubi-tubi menimpa bangsa Indonesia seperti palu menghantam paku. Kecelakaan darat,laut, udara dan gempa bumi. Eh masih ada bonusnya banjirrrrrr..rr ?
Saat krisis moneter melanda Indonesia (1997), saya menonton film titanic yang sukses luar biasa. Bukan kebetulan jika saya melihat persamaan Titanic dengan Indonesia.Pembangunan di Jakarta yang meroket, jutaan orang tiba-tiba menjadi OKB, investasiasing membumbung tinggi, dana dan pinjaman dari berbagai badan moneter internasional yang menakjubkan.itulah Negara kita :Titanic kita.
Kalau titanic bertubrukan dengan gunung es, RI bertubrukan dengan krisis moneter yang merupakan kobaran api dalam sekam. Kita semua tidak pernah tahu pasti berapa juta orang yang terseret dan kehilangan nyawa atau keluarga dalam badai reformasi, yangmenderita trauma disisa hidup mereka. Yang saya tahu, seperti dalam Titanic, kita tidak punya cukup pelampung.
Apalagi waktu kapal Levina tenggelam. Para penumpang tidak pernah diajarkan bagaimana menyelamatkan diri. Pelampung banyak, tapi terkunci. Kuncinya di mana? Tanya saja sama lemari! Terbayang wajah-wajah yang lelah, lugu dan pasrah. Para penumpang dalam kapal yang naas tersebut mereke menurut saja, diapakan saja mau. Buklan karena dungu, tapi tidak ada pilihan. Disuruh tiarap ya manut. Disuruh jongkok ya mau saja. Disuruh nyemplung kelaut padahal tidak bisa berenang dan tidak pakai pelampung, ya mau bilang apa. Monggo, rame-rame nekat. Dan kita Cuma bisa bilang : Nasib / Musibah.
Kadang saya bertanya-tanya pada diri sendiri: Betulkah di Negara saya ini karena penduduknua lebih dari 250 juta, nyawa orang jadi tidak ada harganya ? kerumah sakitpun bagi kebanyakan orang berarti mengantar nyawa. Kejadian datang dan pergi tersapu dalam putaran waktu, kita pun sudah terlatih untuk melupakan hal-hal buruk. Tapi apakah kita juga lupa untuk belajar dari sana? Sejak SD kita sudah disuruh menghapal ratusan pepatah dan pantun, antara lain : Sedia paying sebelum hujan. Sudahkah kita menyediakan cukup pelampung untuk seluruh bangsa Indonesia tanpa kecuali?

0 komentar:

Posting Komentar

 

Ariefortuna Zone

Random Post

Ariefortuna Zone Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template