Cagiva VS Aprilia
Beberapa waktu lalu, kota Magetan lagi sering disebut dalam berita sehubungan dengan jatuhnya pesawat Hercules TNI AU di wilayah ini. Turut berduka buat para korban. Taunya, di daerah ini ada juga builder dengan karya fenomenal yang juga layak buat menjadi sumber berita nasional. Silakan intip pada Honda GL100 yang sudah berumur lebih dari 20 tahun ini.
Wah, motor ini saja yang baru 20 tahun sudah ganti tampang. Apalagi Hercules yang jatuh itu, harusnya sudah pensiun juga. Kan umurnya sudah 29 tahun.
Abdul Aziz sang builder dari rumah modifikasi A1 Modified memang tertantang membuat motor tua menjadi layaknya motor gede alias moge Eropa. Bentuk depan dapat ilham setelah melihat Cagiva V-Raptor 1.000 cc. "Tandanya bisa dilihat dari model semacam tanduk di bagian depan antara batok lampu ke tangki," kata Aziz yang pilih seluruh material modif dari pelat galvanis setebal 0,9 mm.
Aziz juga cukup jeli memadukan ubahan di bagian depan ini. Dimensi pelat besinya disesuaikan dengan pilihan batok lampu yang merupakan cabutan dari Honda Supra X 125. "Harus hati-hati membuatnya sebab kalau kebesaran maka akan jelek. Makanya ukuran batok lampu itu salah satu acuan," ceritanya.
Sport di depan maka di belakang lebih dahsyat lagi. Konon builder yang memelihara jambang ini meniru Aprilia RSV4 yang menjadi tunggangan Max Biaggi di arena WSBK. "Memang sport abizz karena runcing dan nungging," kekeh pria ramah ini. Karena konsep sport tadil maka untuk jok dirasa pas dengan rancangan single seater. “Kalau dobel kesannya jadi kurang balap," cuapnya lagi.
Sadar dengan penggunaan pelat yang cukup tebal pastinya berimbas pada bobot motor secara keseluruhan. "Karena itul maka seluruh rangka saya ganti. Selain juga karena ingin mengejar tampilan. Penggantian ini dengan pipa tubular yang cukup besar," tambah pria bertubuh sedang ini. Seluruh rangka baru tadi menggunakan pipa diameter 1 inci.
Bisa dikatakan seluruh bagian motor ini full custom. Enggak hanya sekadar bodi. Kaki-kaki mulai dari swing-arm hinga upside down. Inilah bagian yang jarang dilakukan builder lain.
"Kebetulan saya sering membuat upside down. Dan sekarang banyak terima order dari luar Jawa," lanjut pria murah senyum ini.
Dalam membuat suspensi depan ini memang masih menggunakan beberapa komponen standar. Sok aslinya dibubut dan dilanjut pakai sambungan baru. "Kemudian saya custom pakai sistem drat,. Di dalamnya ada 3 komponen terpisah," tambahnya.
Sedang bagian luar sok dibungkus pelat lagi supaya tampak lebih kekar. Sayang masih menyisakan beberapa ruang kosong di bagian kolong sehingga motor tampak kurang kekar.
DATA MODIFIKASI
Pelek : Bembi
Ban depan : Delitire 110/70-17
Ban belakang : Delitire 130/70-17
Sok depan : Custom
Sok belakang : Satria 120R
Swing arm : Custom
Disc brake : PSM
Lampu depan : Honda Supra X 125
Setang : Custom
Modifikator : A1 Modified 0812-3408-435
0 komentar:
Posting Komentar